Sabtu, 27 Maret 2010

Apa sih peranan Abdi Dalem dalam Pelaksanaan Upacara Tradisi Sekaten di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ?


C. Peranan Abdi Dalem Terhadap Tradisi Sekaten di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Upacara Sekaten merupakan upacara dan perayaan Kraton terbesar, karena pergelarannya merupakan upacara memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, sehingga dalam melaksanakan persiapan perayaan Sekatenan, khususnya Abdi Dalem Keparak para Gusti harus benar-benar dalam keadaan suci. Ini dimaksudkan untuk menjaga kemurnian dan kekhusyukan nilai religius dalam peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 bulan Maulud. Sementara bagi kelompok Abdi Dalem yang lain tidak ada syarat-syarat tertentu secara khusus. Pada peringatan upacara Sekaten di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Abdi Dalem tetap mengenakan pakaian tradisional yaitu baju pranakan beserta perlengkapannya dan baju kebesaran yang lain sesuai dengan tugasnya waktu pelaksanaan Sekatenan. Pelaksanaan upacara Sekaten pada masa pemerintahan Hamengkubuwono IX dan Hamengkubuwono X banyak terdapat kesamaan, baik dari rangkaian upacara maupun gunungan yang dipergunakan dalam upacara Garebeg Maulud itu. Penyelenggaraan upacara Sekaten ternyata masih dapat diterima baik oleh masyarakat setempat walaupun zaman banyak mengalami perubahan. Upacara Sekaten tidak hanya dipadati oleh kalangan pemuda-pemudi yang ingin mencari hiburan, tetapi juga masyarakat yang sudah lanjut usia juga memadati Alun-Alun untuk mendapatkan berkah. Itu dapat diperhatikan ketika gunungan diperebutkan oleh masyarakat. Sebagian masyarakat berusaha untuk mendapatkan bagian dari gunungan itu, seperti hiasan telur ataupun hiasan kue-kue. Mereka percaya bahwa dengan mendapatkan bagian dari gunungan itu, mereka akan mendapatkan berkah.
Selain bagian dari gunungan, yang menjadi sasaran dari masyarakat ialah hiasan bunga melati yang dipakai pada keris Pandega atau Manggala Yuda GBPH. Drs.H. Prabu Yudaningrat, M.M diminta oleh masyarakat. Itu semua karena adanya rasa kepercayaan masyarakat Jawa terhadap kekuatan lain. Mereka percaya bahwa dengan mendapatkan sesuatu milik keluarga Kraton, mereka akan mendapatkan berkah dari benda yang dimilikinya. Setiap menjelang upacara tradisi Sekatenan Abdi Dalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat selalu terlibat dari persiapan sampai selesainya pelaksanaan. Secara bertahap mereka sibuk mempersiapkan perlengkapan selama satu bulan lamanya sebelum acara puncak yaitu upacara Garebeg Maulud tiba. Peranan Abdi Dalem dalam Pelaksanaan Upacara Tradisi Sekaten diKraton Ngayogyakarta Hadiningrat :
1. Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Widyobudoyo
Bertugas dalam bidang kebudayaan.
Mereka mengkoordinir persiapan sampai pelaksanaan upacara Sekatenan.
2. Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Purorakso Abdi Dalem
Bertugas dalam bidang keamanan.
Dari mulainya Miyos Dalem. Sampai puncak acara Sekatenan yaitu gunungan dibawa kedepan Masjid Agung, KHP. Purorakso menjaga keamanan dengan ketat bersama POLRI, anggota pramuka, dan kelompok keamanan lain yang memang sengaja diterjunkan untuk menjaga ketertiban pelaksanaan Upacara Sekatenan.
3. Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Kridhomardowo Abdi Dalem
Bertugas dalam bidang kesenian
. Mereka mempersiapkan kelengkapan kesenian seperti gending, gamelan, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan kegiatan seni seperti kegiatan pagelaran dan pelaksanaan Miyos Gongso (gamelan dikeluarkan) sampai Kondur Gongso (gamelan dibawa lagi ke Kraton).
4. Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Purakoro Abdi Dalem
Bertugas dalam bidang perbendaharaan yang khusus menjaga serta memelihara benda-benda pusaka Kraton
. Terutama dalam kegiatan Pagelaran Abdi Dalem ini akan sibuk sekali mengeluarkan benda-benda pusaka Kraton untuk dipamerkan, seperti : kereta, keris, meja dan seperangkat kursi kerja yang pernah dipakai oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I – Sri Sultan Hamengkubowono X.
5. Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Wahono Sarto Kriyo
Bertugas dalam bidang transportasi dan pekerjaan (tenaga Abdi Dalem)
untuk upacara Sekaten dari menjelang upacara Sekaten sampai saat pelaksanaan upacara Sekatenan.
6. Tepas Rantamarto
Bertugas dalam bidang perencanaan keuangan
untuk menghitung seberapa besar dana yang diperlukan untuk kegiatan Sekaten dan besar dana yang diperoleh Kraton selama pelaksanaan Sekatenan berlangsung.
7. Tepas Danartopuro
Bertugas mengelola uang dalam hal penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan uang untuk kegiatan Sekaten.
8.Tepas Pariwisata
Bertugas dalam bidang pelayanan terhadap wisatawan.
Setiap tahun Kraton Yogya mempunyai acara yang sangat besar yaitu tradisi Sekatenan yang ditandai dengan puncak acara Garebeg Maulud, dimana pengunjungnya sangat banyak baik dari masyarakat DIY sendiri, luar daerah maupun Luar Negeri. Tepas Pariwisata sangat berperan sekali. Selain mereka memberi pelayanan terhadap pengunjung mereka juga mengarahkan para peneliti yang akan meneliti jalannya upacara Sekatenan.
9.Tepas Keprajuritan
Bertugas sebagai kelengkapan kebesaran Kraton
ketika pelaksanaan Miyos Dalem, Kondur Gongso dan upacara Garebeg Maulud untuk mengawal gunungan, namun prajurit ini dipersiapkan bukan untuk berperang.
10.Kawedanan Pengulon
Bertugas dalam bidang keagamaan.
Berkaitan dengan pelaksanaan Miyos Dalem, Abdi Dalem Pengulon menyampaikan riwayat Maulud Nabi Muhammad SAW dihadapan Sri Sultan, Adipati-adipati, Raja-raja muda, Bupati-bupati, Pembesar-pembesar wilayah, Abdi Dalem Kraton dan seluruh masyarakat yang hadir pada acara Miyos Dalem.
11.Abdi Dalem Konco Gladhag atau Kabantu
Bertugas mengangkat gamelan
Sekaten dari Kraton ke Keben, dari Keben ke Masjid Besar, mengusung gunungan dari Magangan ke Keben dan dari Keben ke Masjid Besar dan sebagainya. Pakaian yang mereka kenakan berupa baju koko merah, celana hitam dan kain. Abdi Dalem yang mempersiapkan perlengkapan untuk pelaksanaan upacara Sekatenan sampai puncak acara, yaitu Garebeg Maulud yang ditandai dengan dikeluarkannya gunungan atau pareden dari Kraton.
12.Abdi Dalem Pendherek
Bertugas mengomandani Garebeg Maulud dilaksanakan.
13. Abdi Dalem Keparak Para Gusti
Bertugas dalam pembuatan sesaji, pembuatan gunungan dan pembuatan udik-udik untuk acara Kondur Gongso.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar